Salah satu jenis seni murni yaitu terdapat seni grafis yang seringkali lebih mengutamakan pengerjaan karya dengan instan.
Seni grafis ini menggunakan teknologi yang mutakhir dalam menciptakan hasil karya seni.
Sehingga hasilnya akan lebih rapi, lebih bersih dan penuh eksplorasi warna. Di bawah ini akan dibahas terkait seni grafis secara lebih rinci.
Pengertian Seni Grafis

Kata grafis berasal dari bahasa Yunani yang diartikan menulis atau menggambar. Grafis juga dalam bahasa Inggris berarti membuat lukisan atau membuat tulisan.
Sebagian besar mungkin kata grafis tidak asing terdengar sebagai istilah gambar atau desain, akan tetapi grafis yang dibahas disini ialah seni dalam mencetak manual tanpa menggunakan bantuan mesin cetak.
Tetapi pada belakangan ini seni grafis didefinisikan sebagai desain grafis, karena pada perkembangannya memerlukan kebutuhan desain grafis dan teknologi yang memadai.
Seni grafis memiliki esensi yang dapat membuat cetakan dapat berfungsi untuk mentransfer gambar yang berasal dari cetakan pada sebuah media karya.
Seni grafis tidak menggunakan mesin cetak, meskipun mesin cetak sendiri ialah sebuah teknologi yang canggih. Akan tetapi mencetak secara manual masih terus digunakan hingga saat ini.
Hal ini dimaksudkan agar lebih efisien dibandingkan menggunakan mesin, sebab mesin cetak hanya efektif apabila digunakan untuk memproduksi dalam jumlah yang besar pada kelas industri tertentu.
Sejarah Seni Grafis

Seni tidak semata-mata timbul pada era sekarang dengan begitu saja. Sebelumnya pasti terdapat sejarah dari timbulnya dan berkembangnya seni sehingga akan mencapai pada titik ini.
Dalam sejarah seni grafis ini memiliki dua teori terkait terbentuknya seni.
Teori pertama mengungkap bahwa dalam penemuan sebuah seni cetak yang tertua ditemukan di wilayah Timur tepatnya pada Negeri Tiongkok.
Dalam negeri Tiongkok seni grafis ini digunakan sebagai pengandalan tulisan yang memiliki aroma religius. Kemudian tulisan tulisan tersebut diukir di di atas bidang yang terbuat dari kayu lalu dicetak di atas lembaran kertas.
Beberapa karya seni grafis yang menggunakan media cukilan kayu seringkali ditemukan pada negara-negara bagian timur seperti Korea atau Jepang.
Selain itu bangsa Romawi pun telah mengetahui teknik terkait cetak stempel. Kemudian cetak grafis ini kurang berkembang di bagian barat yang disebabkan Eropa belum mengenal adanya kertas.
Seiring berjalannya waktu seni grafis berkembang di Eropa sekitar abad ke-13 yang ditandai dengan ditemukannya sebuah mesin cetak dan adanya pabrik kertas pertama yang ada di Italia.Teori kedua mengungkapkan bahwa seni grafis ini sudah ada sejak zaman purba yang ditandai dengan penemuan cap tangan pada gua prasejarah salah satunya di Sulawesi.
Meskipun pada saat itu tidak menggunakan teknik cetak secara mutakhir, akan tetapi masih mengandung unsur seni grafis seperti mentransfer sebuah gambar dari cetakan.
Seni grafis juga berkembang di Indonesia pada saat kolonial masuk menjajah Indonesia terutama kolonial Belanda.
Pada saat itu Belanda memerintahkan seniman di negaranya agar merekam pemandangan alam yang terdapat di Indonesia.
Kemudian rekaman tersebut dibuat dalam bentuk lukisan yang memiliki aliran romantisme , ada juga seni tersebut diletakkan pada teknik word engraving atau litografi.
Maka melalui kegiatan merekam pemandangan alam di Indonesia inilah yang menyebabkan awal mula masyarakat Indonesia mengenali seni grafis.
Akan tetapi tidak hanya caranya saja yang dikenal, namun hanya obrolan dengan orang-orang asing saja.
Dan ketika seni grafis telah dipelajari lebih dalam, keberadaan seni grafis di Indonesia ini menempati posisi seni kelas dua yang dianggap bahwa seni grafis akan mendampingi seni lainnya.
Contohnya dalam hal ini aalah sebagai keterangan pada saat pemeran seni lukis.
Alat dan Bahan Penggunaan Seni Grafis
No | Alat dan Bahan Penggunaan Seni Grafis |
1 | Alat |
2 | Bahan |
Dalam menciptakan atau membuat karya seni grafis ini pasti akan memerlukan bahan-bahan dan alat sebagai media cetaknya berikut ini ini akan disebutkan terkait alat dan bahan yang diperlukan :
1. Alat

#1. Pisau atau acuan cetak
Plat cetak yang digunakan ini yaitu papan kayu, permukaan halus dan karet vinyl.
#2. Pisau Pahat Cukil
Pisau pahat ini digunakan sebagai pembentuk gambar yang terdapat dalam acuan cetak. Pisau ini difungsikan untuk mencukil tetapi tidak digunakan untuk menorehkan tinta.
Mata pisau ini dibuat dari besi baja yang memiliki tangkai dari kayu besi ataupun plastik.
#3. Pensil
Dalam seni grafis, pensil digunakan sebagai pembuat modul desain pada acuan plat atau cetak.
Pensil juga digunakan sebagai penanda ukuran dan memindahkan modul gambar yang nantinya akan dibuat pada kertas yang transparan atau kertas kalkir ke arah acuan cetak.
Umumnya oensil yang digunakan memiliki ukuran tertentu seperti pensil 4B, 6B dan 2B.
#4. Lem
Lem ini difungsikan sebagai perekat untuk menempelkan modul gambar pada kertas kalkir yang nantinya akan dicukil, sehingga modul gambar tidak lepas pada saat proses pencukilan sedang berlangsung.
#5. Kaca
Kaca difungsikan sebagai media dalam mengolah tinta yang akan dihantarkan ke acuan cetak. Sebelum diproses, tinta akan ditorehkan pada kaca terlebih dahulu.
2. Bahan

- Besi
- kertas kasa
- cat minyak
- kertas foto
- film camera
- memori kamera
- tinta
- kertas karton
- lempeng logam
- batu kapur
- ulano
- bahan afdruk
- cat sablon, dll
Jenis Seni Grafis
No | Jenis Seni Grafis |
1 | Cetak Datar (Lithography) |
2 | Cetak Dalam (Intaglio) |
3 | Cetak Tinggi (Woodcut) |
4 | Cetak Tembus / Saring (Silkscreen) |
Pada seni grafis dibedakan menjadi beberapa jenis teknik cetak yang digunakan selama proses pembuatan.
Jenis yang paling menonjol adalah teknik cetak datar, cetak dalam, cetak tinggi, dan cetak tembus. Berikut ini uraian terkait beberapa teknik cetak seni grafis.
1. Cetak Datar (Lithography)

Pada proses cetak datar ini akan mengandung kimia yang nantinya menciptakan sebagian permukaan datar menolak tinta.
Teknik yang digunakan dalam cetak datar ini disebut dengan litografi. Litografi merupakan teknik yang yang difokuskan pada ada penolakan proses kimia minyak terhadap air.
Sehingga Teknik ini ini ni akan menggunakan batu limestone untuk media gambar yang akan dicetak.
Kemudian setelah digambar di atas batu limestone batu itu kemudian dibalut oleh beberapa cairan kimia.
Cairan kimia tersebut yang nantinya akan menimbulkan reaksi kimia dan membuat bentuk yang telah digambar ini menerima tinta litograf.
Lalu apabila setelah melewati proses kimia tersebut maka tinta telah dapat digunakan pada permukaan batu.
Adapun seniman-seniman yang menggunakan teknik cetak datar ini antara lain Joan Miro, Pablo Picasso, Odilon Redon, dan lain-lain.
2. Cetak Dalam (Intaglio)

Cetak dalam ini dikatakan sebagai kebalikan dari proses cetak tinggi yaitu proses ini akan an-nur hasilkan gambar yang lebih rendah.
#1. Drypoint
Drypoint ialah ah salah satu teknik dengan menggunakan benda runcing sebagai media untuk mengukir titik benda runcing ini nantinya akan menekan permukaan media yang menjadikan bentuk dari sebuah lukisan.
Drypoint hanya akan digunakan pada jumlah cetakan yang relatif kecil yaitu sekitar 10-20 karya seni.
Hal ini disebabkan karena adanya tekanan alat press yang dapat memberi kesan kabur yang dibuat, tetapi untuk mengatasi hal ini elektro-plating sejak abad ke-19 M mukai mengeraskan permukaan plat.
Adapun seniman yang memperkenalkan teknik drypoint ini adalah Housebook Master seniman dari jerman pada abad ke 15 M.
#2. Mezzotint
Mezzotint ialah teknik yang digunakan dengan cara mengerok secara halus permukaan yang terdapat pada logam. Pada Teknik ini terkadang menggunakan efek gelap terang yang dipandang lebih dominan.
Cara kerja teknik ini hanya dengan mengerok permukaan logam dan menyisakan kesan yang gelap terang, lalu gambar dibuat kasar di bagian tertentu. Terkadang teknik ini digunakan untuk mencetak foto.
#3. Engraving
Engraving adalah suatu teknik seni grafis yang harus digunakan oleh seniman dengan alat yang yang yang disebut burin. Burin ini ini mempunyai manfaat sebagai pengukir logam.
Cara menggunakannya ialah permukaan logam yang akan diberi cat lalu akan diukir ngan menggunakan burin titik kemudian permukaan logam ini dibersihkan dari sisa-sisa cat yang masih Tertinggal.
#4. Etsa
Etsa ialah salah satu teknik yang digunakan pada seni grafis dengan penggunaan bantuan asam nitrat. Asam nitrat ini nantinya akan diteteskan di atas lempengan lembaga.
Dalam menggunakan teknik etsa ini tidak jauh beda dengan mengukir menggunakan zat yang bersifat cair.
Teknik etsa ini cukup mudah yaitu dengan menutupi seluruh bagian permukaan tembaga menggunakan lilin, kemudian permukaan lilin tersebut akan diukir dengan jarum etsa yang memiliki ujung tajam sampai tampak permukaan tembaganya.
Lalu setelah permukaan tembaga tampak dan tergores, rendamlah seluruh permukaan logam ini dengan menggunakan cairan asam.
Proses merendam dimaksudkan agar terjadi korosi di bagian permukaan yang tergores tersebut, dan setelah korosi terjadi bersihkan semua lilin dan cetakan ke media kertas dengan menggunakan cara di pres dengan tekanan yang tinggi.
3. Cetak Tinggi (Woodcut)

Cetak tinggi menurut rokhmat 1997: 40 ialah suatu teknik cetak dengan permukaan yang tinggi rendah.
Pada bagian permukaan tinggi digunakan sebagai tempat melekatnya warna yang yang dihasilkan oleh gambar.
Dapat dikatakan cetak tinggi ini membuat cetakan dengan cara mencukil bahan yang nantinya akan Anda dapat menghasilkan gambar yang diinginkan.
Cetak tinggi dalam seni grafis ini merupakan sebuah kegiatan untuk memperbanyak suatu gambar yang melalui alat cetak. Kegiatan ini dibagi menjadi dua bagian yaitu :
- Bagian menonjol, pada bagian menonjol ini area yang yang digunakan untuk mencetak gambar ini disebut bagian plat.
- Bagian non image, pada bagian ini area yang lebih rendah sengaja dicukil dengan maksud tidak menerima tinta pada karya seni grafis.
Teknik cetak tinggi juga seringkali disebut dengan teknik cetak timbul. Teknik cetak timbul ini akan digunakan dalam pembuatan gambar yang timbul pada permukaan media cetak.
Contoh barang yang dihasilkan dengan menggunakan cetak tinggi atau cetak timbul ini salah satunya adalah stempel.
Pada bagian bawah stempel terdapat bagian yang tercetak timbul dan nantinya akan difungsikan sebagai tempat meletakkan tinta yang akan ditekankan pada suatu kertas.
Penggunaan media dalam cetak timbul atau cetak tinggi ini terkadang memilih bahan yang bersifat keras tapi mudah dibentuk, misalnya besi, karet, triplek dan lain-lain.
Pada teknik cetak timbul atau cetak tinggi ini yang paling memiliki nilai seni ialah teknik woodcut yang telah dikenal sejak abad ke-14.
Seringkali Teknik ini akan digunakan dalam pembuatan motif kain tenun oleh orang-orang di negara Eropa. Adapun Seniman yang sangat terkenal pada cetak tinggi ini adalah Johanes Guttenberg.
4. Cetak Tembus / Saring (Silkscreen)

Cetak saring atau cetak tembus ini seringkali disebut sebagai cetak sablon yang digunakan dalam pembuatan spanduk, gambar pada kao, ataupun pembuatan poster.
Dalam penggunaannya teknik saring ini biasanya para seniman akan memerlukan cetakan yang terdiri dari bahan yang bersifat elastis, halus seperti kain kasa, dan juga bersifat lentur.
Silkscreen dibalut oleh pelapis kimia yang menutupi pori-pori. Kemudian transfer kertas akan diletakkan diatas screen dan disoroti oleh lampu pijar yang panas selama 10-15 menit.
Kemudian setelah mendapat sorotan lampu pijar, desain akan menempel pada pada silkscreen, lalu di spray dengan air sehingga akan membuka pori yang tadinya tertutup oleh sablon. Setelah melakukan proses tersebut maka cetakan akan siap digunakan.
Adapun Seniman yang biasanya menggunakan teknik saring atau teknik tembus ini adalah Chuck Close, Andy Warhol, dan Joseft Albert
Fungsi Seni Grafis
No | Fungsi Seni Grafis |
1 | Sebagai Bentuk Apresiaisi Seni dan Kreativitas |
2 | Media Menyalurkan Hobi |
3 | Sumber Penghasilan |
4 | Menambah NIlai Estetika |
Setelah memahami pengertian seni grafis, sejarah dan jenis-jenis teknik pada seni grafis, maka berikut ini di sebutkan fungsi yang diperoleh dalam penciptaan karya seni grafis, antara lain:
1. Sebagai Bentuk Apresiasi Seni dan Kreativitas

Mengapresiasi hasil karya seni adalah salah satu fungsi utama yang ada pada seni grafis.
Terkadang seni grafis ini akan lebih mengutamakan keindahan seni yang ditampilkan kepada khalayak umum atau penikmat seni.
Dan untuk menciptakan sebuah seni grafis yang bagus dan menarik akan membutuhkan jiwa seni dan kreativitas yang tinggi.
2. Media Menyalurkan Hobi

Salah satu fungsi seni grafis adalah dapat dijadikan sebagai hobi bagi seseorang yang memiliki hobi menggambar dan dan menciptakan kegiatan-kegiatan yang bernilai kreatif ini terkadang akan mengembangkan hobinya dalam bentuk membuat desain grafis.
Sebab pada praktik pembuatan seni grafis ini lebih mudah untuk dipelajari oleh banyak orang.
3. Sumber Penghasilan

Seni grafis juga dapat berfungsi untuk menambah penghasilan bagi yang yang sedang menekuni dunia grafis.
Hal ini disebabkan karena nilai jual desain semakin memiliki harga jual yang tinggi terlebih lagi dalam pembuatan media promosi atau pembuatan cover buku.
4. Menambah NIlai Estetika

Seni grafis pada suatu karya akan dipandang menjadi lebih menarik dan indah. Nilai keindahan atau estetik nya inilah yang nantinya akan membuat orang-orang atau penikmat seni akan fokus pada karya yang telah dihasilkan tersebut.
Seni grafis dua dimensi ini dapat berfungsi sebagai memperindah banyak media seni.
Yang Banyak Ditanyakan
Apa saja Teknik Seni Grafis?
Cetak dalam, Cetak datar, Cetak Tinggi, Cetak saring
Apa Fungsi dari Seni Grafis?
Sebagai Bentuk Apresiasi Seni dan Kreativitas dan Sebagai Sarana Menyalurkan Hobi
Kesimpulan
Sudah tidak asing lagi saat ini ini desain grafis masih menjadi digunakan sebagai letak sablon yang paling efektif untuk memproduksi kebutuhan kaos dan sebagainya.
Tidak hanya itu, Seni grafis tidak menggunakan mesin cetak, meskipun mesin cetak sendiri ialah sebuah teknologi yang canggih.
Akan tetapi mencetak secara manual masih terus digunakan hingga saat ini.