Dalam proses kegiatan belajar mengajar, guru tentunya harus pandai dalam memilih dan menentukan model pembelajaran yang tepat dengan materi yang sedang diajarkannya.
Agar dapat melihat keaktifan siswa, guru dapat menerapkan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning)
Model pembelajaran berbasis proyek ini merupakan suatu kegiatan belajar melalui investigasi terhadap suatu topik yang sedang diajarkan.
Pengertian Model Pembelajaran Project Based Learning

Apa itu model pembelajaran project based learning?
Proyek melibatkan siswa dalam proses pemecahan suatu masalah.
Kesempatan siswa dalam membuat keputusan dan kegiatan investigasi ini merupakan salah satu bentuk kegiatan berbasis proyek.
Dalam hal ini siswa juga diminta untuk menghasilkan suatu produk berdasarkan waktu yang telah ditentukan.
Siswa dituntut untuk mempelajari topik permasalahan secara mendalam serta menemukan solusi dari masalah tersebut.
Menurut Ahli
Agar lebih jelas mengenai model pembelajaran berbasis proyek, disini akan dipaparkan pendapat menurut para ahli :
1. Stoller (2006)
Stoller mengungkapkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek merupakan kegiatan belajar yang menitikberatkan proyek sebagai media dalam belajar.
Hal ini dimaksudkan agar tercapainya pengetahuan, keterampilan, serta kompetensi sikap.
Siswa juga diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang menghasilkan suatu produk melalui analisis dan keterampilan sampai dengan proses mempresentasikan hasil produk berdasarkan pengalaman nyata.
2. Hasnawati (2015)
Menurut Hanaswati, model pembelajaran berbasis proyek yaitu suatu proses pembelajaran dalam rangka pencapaian kompetensi dan keterampilan.
Agar target dari proses bisa berjalan dengan baik.
3. Nashriah ( 2014 )
Model pembelajaran berbasis proyek ini tidak hanya mendalami hubungan antara praktek dan informasi.
Tetapi juga sebagai motivasi agar siswa memahami dalam pembelajaran melalui proyek nyata.
4. BIE 1999 dalam Trianto (2014)
Model pembelajaran berbasis proyek melibatkan keaktifan dalam penyelesaian masalah. Dan memberi kesempatan siswa untuk belajar menggunakan gaya mereka sendiri.
Sehingga diharapkan dapat menghasilkan suatu proyek/produk yang bernilai realistik.
5. Permendikbud (2014:20)
Permendikbud menuturkan bahwa pembelajaran berbasis proyek (project based learning) merupakan sebuah bentuk pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai pusatnya.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas bisa disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek merupakan kegiatan belajar yang menggunakan proyek sebagai media utama dalam belajar.
Mengingat bahwa setiap individu pasti memiliki gaya belajar yang berbeda, maka penerapan model pembelajaran berbasis proyek ini memiliki andil yang besar.
Model ini memberikan kesempatan kepada para siswa dalam meningkatkan penggalian/pencarian materi serta melakukan eksperimen menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi siswa.
Model Pembelajaran Lainnya:
- Model Pembelajaran
- CTL (Contextual Teaching and Learning)
- Inquiry
- Langsung (Direct Instruction)
- NHT (Numbered Head Together)
- STAD (Student Team Achievement Divisions)
- Discovery Learning
- Jigsaw
- Example non Example
- Role Playing
- Kooperatif
- K13
- Problem Based Learning
Karakteristik Model Pembelajaran Project Based Learning
No | Karakteristik Model Pembelajaran Project Based Learning |
1 | Centrality (Keberpusatan) |
2 | Driving Question (berfokus pada pertanyaan atau masalah) |
3 | Constructive Investigation (investigasi konstruktif) |
4 | Autonomy (Otonomi siswa) |
5 | Realisme (realisme) |
Thomas (2000) mengungkapkan ada lima kriteria dalam suatu model pembelajaran berbasis proyek (project based learning).
Adapun lima karakteristik yang terdapat dalam model pembelajaran berbasis proyek, diantaranya :
1. Centrality (Keberpusatan)

Model pembelajaran berbasis proyek ini merupakan pusat dalam kegiatan belajar atau disebut inti dari kurikulum. Akan tetapi bukan sebagai pelengkap dalam kurikulum.
Dalam penerapan model ini, siswa akan belajar suatu konsep inti melalui disiplin ilmu proyek.
2. Driving Question (berfokus pada pertanyaan atau masalah)

Proyek yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini lebih menitikberatkan pada suatu permasalahan. Sehingga mendorong siswa untuk mempelajari konsep dan prinsip inti.
Proyek yang sedang dibuat harus sedemikian rupa sehingga tercipta suatu kegiatan pembelajaran yang diharapkan dapat berkembang kearah yang lebih luas.
Thomas (2000) menuturkan, biasanya dalam penerapan model ini guru memberikan atau mengajukan suatu pertanyaan
Tetapi pertanyaan yang diajukan kepada siswa harus seimbang dengan kegiatan dan produk yang bertujuan sebagai intelektual.
3. Constructive Investigation (investigasi konstruktif)

Investigasi mungkin dipandang sebagai proses sebagai pengambilan keputusan, proses dalam pengembangan model maupun proses desain.
Tetapi agar dapat disebu sebagai proyek yang memenuhi kriteria project based learning, inti dari proyek tersebut harus mencakup pemahaman dan keterampilan baru pada siswa.
Jika kegiatan pembelajaran proyek tidak memberikan tingkat kesulitan bagi siswa, hal itu bukan dikatakan sebagai model pembelajaran berbasis proyek.
4. Autonomy (Otonomi siswa)

Proyek mempengaruhi belajar siswa secara signifikan. Proyek dalam proses pembelajaran ini bukanlah sesuatu yang diciptakan oleh guru, dan tertulis dalam naskah.
Tetapi proyek pada pembelajaran ini lebih mengutamakan pilihan, otonomi, dan waktu kerja yang tanpa adanya pengawasan.
Dalam hal ini siswa mempunyai tangung jawab penuh mengenai proyek yang sedang dibuatnya.
5. Realisme (realisme)

Proyek merupakan sebuah realistik. Proyek juga memiliki karakteristik yang mencakup tugas, topik, produk yang dihasilkan dan kriteria dimana suatu produk itu dipresentasikan.
Pembelajaran berbasis proyek melibatkan pengalaman di dunia nyata, dan berfokus pada masalah otentik. Kemudian pemecahannya dilakukan di lapangan yang sesungguhnya.
Karakteristik pembelajaran berbasis proyek ini menitikberatkan pada keaktifan proses belajar siswa dalam penyelesaian masalah yang diungkapkan dalam bentuk pertanyaan.
Tujuan Project Based Learning

Pembelajaran berbasis proyek sebagai pendorong belajar siswa dalam membantu melakukan tugas autentik dengan menggunakan sumber yang terbatas dan bekerja sama dengan orang lain.
Pengalaman siswa dalam model pembelajaran peoyek ini dapat menguntungkan baik guru maupun siswa dalam suatu kegiatan belajar.
No | Tujuan Project Based Learning |
1 | Membuat peserta didik lebih aktif |
2 | Memperoleh pengetahuan dan keterampilan |
3 | Meningkatkan kolaborasi peserta didik |
4 | Meningkatkan kemampuan peserta |
5 | Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan |
Adapun tujuan dari penerapan model pembelajaran berbasis proyek, antara lain :
1. Membuat Peserta Didik Lebih Aktif
Disini siswa lebih aktif dalam pemecahan suatu permasalahan proyek berdasarkan hasil produk yang nyata seperti jasa maupun barang.
Siswa juga akan mendapatkan pengalaman sehingga dapat meningkatkan keterampilan dalam pemecahan suatu masalah.
2. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan
Dengan diterapkannya pembelajaran berbasis proyek ini, membantu siswa dalam memperoleh keterampilan dan pengetahuan baru dalam kegiatan pembelajaran.
3. Meningkatkan Kolaborasi Peserta Didik
Kolaborasi siswa akan meningkat, terutama pada pembelajaran proyek yang bersifat kelompok.
4. Meningkatkan Kemampuan Peserta
Model proyek meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan permasalahan proyek yang sedang dibuat atau dipelajari.
5. Mengembangkan dan Meningkatkan Keterampilan
Pengembangan keterampilan siswa dalam hal mengelola bahan, alat, atau sumber yang digunakan dalam menyelesaikan proyek.
Langkah-langkah (Sintaks) Pembuatan Project Based Learning
No | Langkah-langkah (Sintaks) Pembuatan Project Based Learning |
1 | Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan |
2 | Merencanakan proyek |
3 | Menyusun jadwal aktivitas |
4 | Mengawasi jalannya proyek |
5 | Penilaian terhadap produk yang dihasilkan |
6 | Evaluasi |
Langkah-langkah model pembelajaran berbasis proyek telah dirumuskan oleh beberapa ahli. Langkah pembelajaran ini disajikan sebagai berikut :
1. Membuka Pelajaran dengan Suatu Pertanyaan

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan diberikannya siswa sebuah pertanyaan yang lebih mengarah ke penugasan dalam melakukan suatu kegiatan.
Guru diharapakan memberi topik yang relevan untuk siswanya. Agar siswa tidak kesulitan selama proses pembelajaran.
2. Merencanakan Proyek

Proses perencanaan dilakukan oleh guru bersama dengan siswa, sehingga siswa merasa berhak atas proyek yang sedang dibahas.
Dalam perencanaan terdapat aturan main, kegiatan yang dapat merangsang siswa dalam menjawab pertanyaan dengan cara mengintegrasikan suatu subjek.
3. Menyusun Jadwal Aktivitas

Guru bersama siswa menyusun suatu jadwal kegiatan dalam penyelesaian proyek. Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
- Timeline dibuat dalam rangka menyelesaikan suatu proyek.
- Membuat batas waktu penyelesaian proyek.
- Mengarahkan siswa dalam merencanakan strategi baru.
- Membimbing siswa ketika masih terdapat kesalahan proyek yang sedang dikerjakan.
- Meminta penjelasan siswa tentang alasan pemilihan suatu cara.
4. Mengawasi Jalannya Proyek

Guru bertugas untuk mengawasi siswa dalam kegiatan menyelesaikan proyek. Hal ini dilakukan dengan cara guru memfasilitasi siswa pada setiap proses.
Untuk membantu guru dalam kegiatan pengawasan, alangkah baiknya guru membuat rubik yang akan berfungsi untuk merekam kegiatan siswa yang dirasa penting.
5. Penilaian Terhadap Produk yang Dihasilkan

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap hasil tugas yang harus dikerjakan guru menurut waktu tertentu.
Penilaian dilaksanakan dengan maksud untuk membantu guru dalam mengukur standar keberhasilan siswa.
Selain itu, guru juga mengevaluasi perkembangan belajar pada masing-masing siswa. Kegiatan penilaian ini juga membantu guru dalam merencanakan strategi pembelajaran selanjutnya.
Penilaian berbasis proyek ini harus dilakukan guru secara menyeluruh meliputi sikap serta pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama kegiatan belajar berbasis proyek.
Pada tahap penilaian ini, ada empat hal yang harus dipertimbangkan oleh guru, diantaranya :
- Pengelolaan
Pada tahap pengelolaan Ini dilakukan dengan melihat kemampuan siswa dalam hal pencarian topik, infomasi, memanfaatkan waktu serta menulis laporan.
- Relevansi
Guru melihat topik yang dipilih, data yang dikumpulkan dan produk yang dihasilkan harus sesuai dengan kompetensi dasar (KD)
- Keaslian
Proyek/produk yang dihasilkan oleh siswa harus benar-benar hasil karya siswa itu sendiri.
- Inovasi dan kreativitas
Dalam hasil proyek yang dikerjakan siswa, ditemukan dan menciptakan sesuatu atau hal baru sehingga lebih menarik.
6. Evaluasi

Pada tahap akhir proses pembelajaran, tentunya guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan dan hasil proyek yang sudah dijalankan.
Proses evaluasi ini dilakukan oleh guru baik secara individu maupun secara kelompok.
Dalam tahap ini, guru meminta siswa menceritakan pengalamannya terkait kegiatan penyelesaian proyek.
Guru bersama siswa mengembangkan suatu diskusi yang dimaksudkan untuk mengevaluasi kinerja selama proses pembelajaran.
Hambatan Dalam Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Adapun beberapa hambatan yang terjadi sebagai berikut :
- Pembelajaran berbasis proyek memerlukan banyak waktu sehingga menghambat pembelajaran yang lain.
- Siswa harus menanggung biaya yang dikeluarkan untuk praktik. Sehingga sebagian dari orang tua siswa sedikit keberatan mengenai model pembelajaran berbasis internet ini.
- Banyak guru yang merasa nyaman ketika menggunakan model pembelajaran yang tradisional.
- Peralatan yang disediakan cukup banyak.
Peran Guru dan Siswa Dalam Pelaksanaan Model Pembelajaran Project Based Learning

1. Peran Guru
- Membuat perencanaan dan desain kegiatan pembelajaran.
- Merencanakan dan membuat strategi pembelajaran.
- Menilai siswa dengan menggunakan berbagai macam sistem penilaian.
- Membuat portofolio dari hasil kegiatan belajar siswa.
2. Peran Siswa
- Menggunakan kemampuannya dalam hal bertanya dan berpikir.
- Melakukan riset belajar yang simpel.
- Menemukan dan mempelajari ilmu pengetahuan baru.
- Berlatih memanfaatkan waktu dengan baik.
- Mengaplikasikan hasil dari kegiatan belajar melalui suatu tindakan nyata.
- Melakukan suatu interaksi sosial.
Pada model pembelajaran ini, siswa dituntut untuk dapat mengembangkan pemikiran kritis selama diterapkannya model pembelajaran berbasis proyek.
Siswa mencari sendiri topik dan melakukan riset belajar yang simpel, sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Kegiatan belajar siswa dengan menggunakan model proyek ini memberikan pengalaman-pengalaman belajar yang akan menciptakan suatu pengetahuan yang baru.
Siswa juga harus bisa memaksimalkan dalam mengunakan waktu, sehingga kegiatan pembelajaran selanjutnya bisa berjalan lancar tanpa adanya hambatan.
Diharapkan siswa dapat menerapkan hasil dari kegiatan pembelajaran berbasis proyek ini ke dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam hal ini, siswa diarahkan bekerja sama untuk dapat menyelesaikan kegiatan pembelajaran.
Prinsip-Prinsip Pembelajaran pada Pembelajaran Berbasis Proyek

No | Prinsip-prinsip Pembelajaran pada Pembelajaran Berbasis Proyek |
1 | Kegiatan belajar |
2 | Tugas Pembelajaran |
3 | Tema atau Topik |
4 | Eksperimen |
5 | Sistem Pembelajaran |
Adapun prinsip-prinsip pembelajaran berbasis proyek, diantaranya :
1. Kegiatan Belajar
Kegiatan pembelajaran dipusatkan pada siswa dengan menggunakan tugas proyek berdasarkan pengalaman untuk menunjang proses pembelajaran.
2. Tugas Pembelajaran
proyek lebih mengedepakan kegiatan penyelesaian proyek yang berpatokan pada tema atau topik yang telah disampaikan guru dalam pembelajaran.
3. Tema atau Topik
Tema atau topik yang sedang dipelajari dapat dikembangkan berdasarkan kompetensi dasar.
Sebab itu, penugasan proyek hanya boleh diterapkan satu kali persemester dalam suatu mata pelajaran.
4. Eksperimen
Kegiatan eksperimen dilaksanakan secara otentik serta menghasilkan suatu produk nyata.
Produk tersebut kemudian dipresentasikan agar mendapat evaluasi atau penguatan dari guru.
5. Sistem Pembelajaran
Pembelajaran dilakukan melalui pertemuan tatap muka dan penugasan mandiri yang diawasi oleh guru.
Tatap muka dilakukan pada langkah awal dalam penentuan proyek, sedangkan diakhir pembelajaran dilakukan evaluasi proses dan hasil proyek.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) akan dipaparkan sebagai berikut :
1. Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

- Meningkatkan semangat belajar siswa dan mendorong kemampuan siswa dalam melakukan suatu pekerjaan penting.
- Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam proses pemecahan suatu masalah.
- Menjadikan siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar.
- Mengembangkan keterampilan siswa dalam mempraktikan komunikasi.
- Memberikan pengalaman yang baru kepada siswa.
- Menjadikan suasana belajar yang menyenangkan dan aktif, sehingga siswa menikmati setiap kegiatan belajar yang sedang dilakukan.
2. Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Adapun kekurangan / kelemahannya adalah sebagai berikut :
- Dibutuhkan banyak waktu dalam penyelesaian masalah.
Hal ini menyebabkan terkendalanya kegiatan pembelajaran yang berikutnya.
- Siswa yang memiliki kelemahan dalam melakukan peecobaan, maka akan mengalami kesulitan.
Sebab, siswa merasa belum mampu akan penerapan pembelajaran model proyek ini.
- Adanya peserta didik yang tidak aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Dalam penerapan model proyek, Sebagian siswa mungkin masih pasif dalam proses kegiatan belajar.
Untuk itu guru sebaiknya harus pandai-pandai memancing keaktifan siswa dan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Agar dapat mengatasi kekurangan model pembelajaran berbasis proyek, guru hendaknya selalu memfasilitasi siswa dalam mengatasi masalah.
Guru juga harus bisa menciptakan suasana yang menyenangkan agar siswa maupun guru merasa nyaman dalam melaksanakan kegiatan belajar.
Kesimpulan
Jadi bisa di ambil kesimpulan bahwa model pembelajaran berbasis proyek meningkatkan siswa dalam pengembangan kolaborasi dan refleksi.
Selain itu pembelajaran berbasis proyek ini menambah antusias siswa dalam menjalankan proses kegiatan belajar.
Ketika siswa semangat dan muncul antusias dalam dirinya, mereka akan terlibat dalam banyak subjek.
Hal itu menyebabkan minat siswa terhadap mata pelajaran lainnya lebih meningkat.
Tetapi guru dalam menerapkan model pembelajaran ini diharapkan agar mencipatakan suasana belajar yang menyenangkan.
Hal tersebut dimaksudkan agar siswa selama proses pembelajaran merasa nyaman dan memancing keaktifan siswa untuk ikut serta selama kegiatan berlangsung.
Yang Banyak Ditanyakan
Apa itu model pembelajaran Project Based Learning?
Model pembelajaran berbasis proyek ialah suatu model pembelajaran dengan metode mengerjakan proyek agar siswa mendapat pengalaman dari sana
Apa kelebihan dari model pembelajaran Project Based Learning?
Dalam model pembelajaran ini, para siswa dapat lebih aktif dan mampu berinovasi dalam setiap langkahnya
Berapa budget yang diperlukan dalam metode pembelajaran Project Based Learning?
besaran budget bisa disesuaikan dengan proyek apa yang hendak digarap. budget juga bisa diminimalisir dengan memanfaatkan bahan-bahan yang dapat didaur ulang atau mudah ditemukan.
Penutup
Demikian model penerapan pembelajaran berbasis proyek (project based learning) yang bisa diterapkan dalam suatu kegiatan belajar.
Diharapkan guru dapat menguasai segala aspek dan elemen dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek ini.
Sehingga tercapainya tujuan pembelajaran secara baik dan maksimal.
Dalam model pembelajaran berbasis proyek ini sangat menuntut keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Sehingga dapat langsung memberikan pengalaman belajar yang tidak hanya sebagai pengetahuan belaka.